Batman Begins - Help Select

PENTINGNYA BERSILATURAHMI

24 November 2013

PENTINGNYA BERSILATURAHMI


silaturahmi berasal dari dua suku kata yaitu, Shilat atau washi yang artinya menyambungkan atau menhimpun dan kata arrohim yang berarti kasih sayang. Menyambungkan artinya menunjukkan sebuah proses aktif dari sesuatu yang
asalnya tidak tersambung. Menghimpun berarti mengandung makna
sesuatu yang tercerai-berai dan berantakan, menjadi sesuatu yang
bersatu dan utuh kembali.

Rasulullah SAW
bersabda, “Yang disebut bersilaturahmi itu bukanlah seseorang yang
membalas kunjungan atau pemberian, melainkan bersilaturahmi itu ialah
menyambungkan apa yang telah putus” (HR Bukhari). “Tahukah kalian tentang sesuatu yang paling cepat mendatangkan
kebaikan ataupun keburukan? ‘Sesuatu yang paling cepat mendatangkan
kebaikan,’ sabda Rasulullah SAW, ‘adalah balasan (pahala) orang yang
berbuat kebaikan dan menghubungkan tali silaturahmi, sedangkan yang
paling cepat mendatangkan keburukan ialah balasan (siksaaan) bagi
orang yang berbuat jahat dan yang memutuskan tali persaudaraan” (HR
Ibnu Majah).

silaturahmi bukan hanya sekedar bertemu dan berjabat tangan saja akan tetapi shilaturahmi membutuhkan kekuatan mental dan ruhani karena silaturahmi haruslah didasarkan pada keikhlasan niat dalam hati, misalkan kita mengunjungi orang yang sangat membenci kita dan tidak suka terhadap kita bahkan dia selalu mengusahakan agar kita celaka atau mendapatkan keburukkan berdasarkan dengan keikhlasan hati kita, maka itulah yang disebut dengan silaturahmi yang sebenarnya.
silaturahmi pun mempunyai manfaat yang sangat besar diantaranya:

1. Memdapatkan pahala yang besar;
2. Diluaskan rezeki; dan
3. Dipanjangkan umur

Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, Dalam sebuah hadis diungkapkan, “Maukah kalian aku tunjukkan amal
yang lebih besar pahalanya daripada shalat dan shaum?” tanya Rasul
pada para sahabat. “Tentu saja,” jawab mereka. Beliau kemudian
menjelaskan, “Engkau damaikan yang bertengkar, menyambungkan
persaudaraan yang terputus, mempertemukan kembali saudara-saudara
yang terpisah, menjembatani berbagai kelompok dalam Islam, dan
mengukuhkan tali persaudaraan di antara mereka adalah amal saleh yang
besar pahalanya. Barangsiapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan
diluaskan rezekinya, hendaklah ia menyambungkan tali silaturahmi” (HR
Bukhari Muslim).

Dari sini terlihat jelas, betapa pentingnya menyambungkan tali
silaturahmi dan memperkuat nilai persaudaraan tersebut.
Dengan silaturahmi maka akan terjalin rasa kasih sayang dengan sesama
manusia, bahkan dengan makhluk Allah lainnya. Bila ini terjadi maka
rahmat dan kasih sayang Allah pun akan turun dan menaungi hidup kita.

Tapi sebaliknya, rahmat dan kasih sayang Allah akan menjauh bila tali
silaturahmi sudah terputus di antara kita. Rasulullah SAW
bersabda, “Sesungguhnya rahmat Allah tidak akan turun kepada suatu
kaum yang di dalamya ada orang yang memutuskan tali persaudaraan”.

Seorang sahabat yang bernama Abu Awfa pernah bekisah. Ketika itu,
kata Abu Awfa, kami berkumpul dengan Rasulullah SAW. Tiba-tiba beliau
bersabda, “Jangan duduk bersamaku hari ini orang yang memutuskan tali
silaturahmi”. Setelah itu seorang pemuda berdiri dan meninggalkan
majelis Rasul. Rupanya sudah lama ia memendam permusuhan dengan
bibinya. Ia segera meminta maaf kepada bibinya tersebut, dan bibinya
pun memaafkannya. Ia pun kembali ke majelis Rasulullah SAW dengan
hati yang lapang.

Sahabat, bagaimana mungkin hidup kita akan tenang kalau di dalam hati
masih tersimpan kebencian dan rasa permusuhan. Perhatikan keluarga
kita, kaum yang paling kecil di masyarakat. Bila di dalamnya ada
beberapa orang saja yang sudah tidak saling tegur sapa, saling
menjauhi, apalagi kalau di belakang sudah saling menohok dan
memfitnah, maka rahmat Allah akan di jauhkan dari rumah tersebut.
Dalam skala yang lebih luas, dalam lingkup sebuah negara. Bila di
dalamnya sudah ada kelompok yang saling jegal, saling fitnah, atau
saling menjatuhkan, maka dikhawatirkan bangsa tersebut akan semakin
jauh dari rahmat dan pertolongan Allah SWT.

Dari sini bisa kita pahami kenapa Rasul tidak menoleransi sekecil
apapun perbuatan yang bisa menimbulkan perpecahan dan permusuhan.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah, Rasulullah SAW
bersabda, “Berhati-hatilah kalian terhadap prasangka, sebab prasangka
itu sedusta-dustanya cerita. Jangan pula menyelidiki, mematai-matai,
dan menjerumuskan orang lain. Dan janganlah saling menghasud, saling
membenci, dan saling membelakangi. Jadilah kalian sebagai hamba Allah
yang bersaudara” (HR Bukhari Muslim).

Silaturahmi adalah kunci terbukanya rahmat dan pertolongan Allah SWT.
Dengan terhubungnya silaturahmi, maka ukhuwah Islamiyah akan terjalin
dengan baik. Ini sangat penting. Sebab, bagaimana pun besarnya umat
Islam secara kuantitatif, sama sekali tidak ada artinya, laksana buih
di lautan yang mudah diombang-ambing gelombang, bila di dalamnya
tidak ada persatuan dan kerja sama untuk taat kepada Allah. Wallahu
a’lam bish-shawab.
(dikutip dari : http://nurrahma17.wordpress.com/2011/07/19/pentingnya-silaturahmi/ )

Manusia diciptakan untuk hidup saling berpasangan dan hidup saling membutuhkan,mustahil bagi manusia tidak membutuhkan orang lain,manusia adalah mahluk sosial mahluk yang hidupnya saling ketergantungan,oleh Karena itu untuk menjaga agar ketergantungan itu terus berlanjut maka manusia harus menjaga hubungan dengan yang ain dengan baik dengan cara silaturahmi.

Ketergantungan Manusia sebenarnya bukanlah hal baru karena bagaimana pun pula apabila manusia hidup tidak meminta bantuan orang lain berarti manusia itu adalah manusia super dengan tidak memiliki kecacadan dalam hidupnya,oleh karena itu manusia harus mau berkomunikasi dan saling memberi pertolongan dem kelangsungan hidupnya.

Silaturahmi adalah hal yang penting dalam kehidupan manusia karena demi memperbanyak saudara juga demi menambah hubungan yang luas,lalu bagaimana cara bersialturahmi ? hal pertama yang harus dilakukan adalah berkomunikasi karena dengan berkomunikasi manusia dapat mempelihara hubungannya akan tetapi apabila komunikasi dari manusia itu buruk bisa dipastikan hubungannya akan putus dan peperangan bisa ssaja terjadi,maka dari itu lisan perlulah dijaga ketika kia brhubungan dengan manusia.

Lisan adalah senjata yang paling mematikan dan dapat melebihi ketajaman dari pisau bahakn dari pistol sekalipun, karena dengan lisan orang dapat mubah terpengaruh baik itu perkataan yang baik maupun rayuan yang membuat seseorang harus bermusuhan dengan orang lain.

Seperti dalam pepatah Mulutmu Harimaumu, yang artinya adalah perkataannya bisa jadi senjata yang baik untuk memperbanyk musush atau bahkan untuk menambah persaudaraan.Agama pun memeperjelas dengan apabila orang dapat menjaga lisan maka orang itu adalah orang yang sangat beruntung. Silaturahmi adalah perbuatan yang gampang dialkukan tetapi sangat sulit untuk melakukannya, terkadang orang suka malas menjenguk tetangganya yang sakit padahal agama menjelaskan apabila orang memperbanyak tali persaudaraan mak umurnya itu panjang.

“Siapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan usianya, maka hubungkanlah tali silaturahminya,” (HR. Bukhari). Kalau ingin banyak kawan, peliharalah silaturahmi dengan orang lain. Banyak sekali manfaatnya kalau menjalankan ajaran Islam. Diantaranya dengan silaturahmi dapat menghindari diri kita dari permusuhan, memperbanyak teman, memperpanjang umur, hidup rukun dengan tetangga dan masyarakat, dan masih
banyak lagi.

Selain itu, silaturahmi juga membuat tali persatuan dan persaudaraan semakin kuat. Begitu pentingnya rasa persatuan dan persaudaraan, Allah melarang manusia untuk bercerai berai dan saling bermusuhan. Allah berfirman: “Berpegang eratlah kamu sekalian dengan tali (agama) Allah, dan janganlah bercerai berai. Ingatlah kurnia Allah kepada kamu, ketika kamu dahulu bermusuh-musuhan, lalu dipersatukan-Nya hati kamu, sehingga dengan karunia Allah itu, kamu menjadi bersaudara. Kamu dahulu berada di tepi lubang neraka, lalu diselamatkan-Nya kamu dari situ. Begitulah Allah menjelaskan keterangan-keterangan-Nya kepada kamu, supaya kamu menempuh jalan yang benar,”(QS. Ali Imran [3]:103).

Rasulullah bersabda: “Tidak halal bagi seorang muslim manjauhi (memutuskan hubungan) dengan saudaranya melebihi tiga malam. Hendaklah mereka bertemu untuk berdialog mengemukakan isi hati dan yang terbaik ialah yang pertama memberi slam (menyapa),” (HR. Al-Bukhari).

Dalam menjalankan usaha atau bisnis, ternyata silaturahmi juga sangat penting. Slah satu manfaatnya, bisa memperluas rezeki sehingga usaha kita menjadi berkembang. Sebab, dengan menjaga dan membina silaturahmi, dalam dunia bisnis disebut networking (jaringan), membuat hubungan semakin dekat. Akhirnya kalau teman atau mitra punya peluang bisnis atau usaha akan mempercayakan kepada kita. Selain itu, silaturahmi pula dapat menghilangkan musuh yang bisa menjadi saingan dan menghambat usaha kita untuk maju.

Kartu nama yang suka diberikan kepada teman atau orang lain membawa berkah yang tidak disangka-sangka. Tiba-tiba misalnya, mereka sudah menghubungi untuk minta bantuan, dalam bidang konsultan. Benar apa yang diajarkan Rasulullah bahwa, “Silaturahmi bisa memperpanjang umur dan melapangkan rezeki.” Ini dirasakan betul oleh saya dalam kehidupan sehari-hari. Suatu ketika, saat pensiun, tapi pekerjaan malah bertambah banyak, seorang kawan berujar, “Itulah pentingnya silaturahmi, disitulah perlunya teman.”

Pertamina sendiri masih pernah memberikan kepercayaan kepada saya untuk mengajar mengenai manajemen SDM setelah pensiun. Pada tahun 1994 saya diminta mengisi seminar di PT El-Nusa, salah satu anak perusahaan Pertamina. Kebanyakan pesertanya engineer dan para profesional. Mereka mengusulkan istilah “karir kedua”, karena menurutnya, mereka setuju dengan istilah pra pensiun, tapi tidak senang disebut dengan pensiun. Karena mereka tetap ingin berkarir lagi, bukan di El-Nusa tapi di luar El-Nusa. Intinya, mereka tidak suka disebut pensiunan, karena tidak sedikit yang tetap punya kegiatan.

Akhirnya, sejak saat itu istlah karir kedua mulai saya populerkan. Ternyata, setelah direnungkan secara mendalam istilah Karir Kedua itu lebih positif dari pada istilah pensiun. Sebab, bisa untuk menggugah orang agar berkarir (mempunyai kegiatan/aktivitas, berusaha, dan berkarya) lagi setelah melewati usia pensiun. Dari sana, istilah kursus pun dirubah. Tidak lagi memakai istilah pra pensiun, tapi menggunakan Karir Kedua. Pre Retirement Course (PRC) menjadi Second Career Management (SCM Manajemen Karir Kedua).

Bekerja atau mencari rezeki yang halal memang diwajibkan setelah kita melakukan kewjiban yang fardhu, seperti shalat, zakat, dan puasa, walaupun sampai tua. Dalam sebuah hadis Rasulullah disebutkan: “Sesungguhnya ruhul Qudus (malaikat Jibril) membisikan dalam benakku bahwa jiwa tidak akan wafat sebelum lengkap dan sempurna rezekinya. Karena itu hendaklah kamu bertakwa kepada Allah dan memperbaiki mata pencaharianmu. Apabila datangnya rezeki itu terlambat, janganlah kamu memburunya dengan jalan bermaksiat kepada Allah karena apa yang ada di sisi Allah hanya diraih dengan ketaatan kepada-Nya,” (HR. Abudzar dan Al-Hakim).

Ada pendapat seorang ulama bahwa dalam hidup ini waktunya tiap hari dibagi 3, yaitu a). 1/3 untuk bekerja/mencari nafkah; b). 1/3 untuk istirahat dan tidur; c). 1/3 untuk keluarga, ibadah, masyarakat. Kalau merasa cukup kaya tak perlu uang, untuk yang pertama bisa sebagai relawan, atau gaji/honornya disumbangkan kepada yang membutuhkan, mengomersilkan atau memanfaatkan hobi. (Zar)
Sumber: Menjadi Tua Secara Kaffah Dengan Mustika Karir Kedua.
(dikutip dari : http://cihuy22.wordpress.com/2009/06/28/pentingnya-silaturahmi/ )

Seringkali kita mendengar istilah bahwa silaturahmi memperluas rejeki dan bisa memperpanjang umur kita.Tentu saja,kita juga sering mendengar peringatan dari Allah tentang orang-orang yang suka memutusan tali silaturahmi.Sebaliknya,kita juga sering mendengar janji-janti pahala dari Allah bagi mereka yang menjaga silaturahmi.
Silahturahmi pada dasarnya bertujuan baik untuk tetap menjaga hubungan persaudaraan.Siapapun dianjurkan melakukan pada agama apapun.Orang yang bersilaturmi,sudah tentu memiliki banyak teman dan karib kerabat.
Nah berbicara tentang silaturahmi,ternyata Allah telah menyuruh kita jauh-jauh hari untuk menjaga ikatan silaturahmi tersebut, dalam artian menjaga hubungan kekeluargaan dan persahabatan.Apa yang Allah perintahkan tentu saja memiliki hikmah tersembunyi dibaliknya.

Hal ini sama sekali tidak dapat kita bantah.
Memang dalam keseharian,kebanyakan dari kita memahami silaturahmi hanyalah sebatas kunjungan kekerabatan,kangen-kangenan,saling mengenalkan antar keluarga,dsb.Tapi makna terpenting dari silaturahmi itu sendiri sesungguhnya sering terlupakan.
Lantas,apa makna pentingnya? Tak lain dan tak bukan adalah saling mengingatkan dalam kebenaran,saling menguatkan iman,saling meneguhkan dalam satu ikatan ukuwah Islamiyah.Manfaat silaturahmi salah satunya memang bisa memperpanjang umur dan bertambah rejekinya.

Rasulullah saw bersabda "Siapa yang senang untuk dilapangkan rejekinya dan dipanjangkan umurnya,maka hendaklah ia menyambung silaturahmi(HR.Bukhari)".
Yang dimaksud dengan bertambahnya umur itu bukan semata-mata terletak pada bilangan tahunnya,tetapi bagaimana memaknai umur tsb.Yaitu intinya keberkahan umur.Bisa saja,ada orang yang umurnya pendek tapi dikenang,sebaliknya ada juga yang panjang umurnya,tetapi justru tak bermakna alias tidak memberi kesan manfaat yang mendalam.
Lalu apa maksud silaturahmi dapat menambah rejeki?
Ingat,rejeki itu tidak hanya berupa materi.Rejeki itu sejatinya dimaknai sebagai sesuatu yang mengandung manfaat dan menjadikan hati bahagia dengan mendapatkannya.

Tentu saja silaturahmi menjadi salah satu jalan untuk mendapatkan rejeki tersebut.Dengan Silaturahmi kita bisa saling mengenal,mengetahui kondisi keluarga masing-masing,mengetahui apa yang saudaranya butuhkan,maka secara naluriah,kita akan merasa menyesal bila tidak berbuat baik dengan sesama.Maka sepatutnyalah kita bersemangat untuk bersilaturahmi.Ingat,barangsiapa yang menyambung silaturahmi,niscaya Allah akan "berhubungan" dengannya.Dan barang siapa memutuskan silaturahmi,maka Allah pun akan memutuskan "hubungan" dengannya.
(dikutip dari : http://southborneo.mywapblog.com/pentingnya-menjaga-silaturahmi.xhtml )

Daftar Pustaka :
http://nurrahma17.wordpress.com/2011/07/19/pentingnya-silaturahmi/
http://cihuy22.wordpress.com/2009/06/28/pentingnya-silaturahmi/
http://southborneo.mywapblog.com/pentingnya-menjaga-silaturahmi.xhtml

0 komentar :

Posting Komentar