Sukses Itu Relative
Ketika
seseorang masih kecil sering sekali berangan-angan atau bercita-cita setinggi
langit dan menghakimi dirinya bahwa dia adalah bakal calon orang sukses dimasa
depan, kejadian seperti itu adalah hal yang manusiawi dan sedikit dibumbui
dengan dukungan moral dari kedua orang tua semakin menambah aroma kesuksesan
kelak di masa yang akan datang.
Namun pada
kenyataannya untuk menuju kesuksesan itu tidaklah semudah berjalan lurus
kedepan karena pada dasarnya kesuksesaan itu begitu banyak akan tikungan baik
itu tikungan tajam maupun biasa. Tidak sering bahkan mungkin terjadi cita-cita
masa kecil akan berbeda hasil dengan kenyataan dimasa akan datang bagaimanapun
pula pada saat kecil mengucapkan sesuatu tidaklah susah seperti penyehir yang
mengucapkan mantra untuk merubah atau mendatangkan suatu benda, Imajinasi pun
akan lebih mudah di kembangan di masa kecil daripada ketika menginjak usia
dewasa imajinasi akan sulit berkembang.
Suksesnya
seseorang tidak lain dan tidak bukan karena faktor dirinya sendiri bukan karena
faktor orang lain bahkan keluarga mereka semua hanyalah layaknya supporter bola
yang terus memotivasi pemain agar bisa mencetak goooll !!! tidak percaya ?
buktikan ketika seseorang sukses kesenangan sejati itu ketika meihat semuanya
ikut bergembira bersama bukan bergembira seorang diri karena itu bisa disebut
orang gila.
Jalan
menuju kesuksesaan seseorang itu sering mengalami kebumtuan bukan karena
tikungan tetapi karena faktor lain, faktor apakah itu ? yaitu faktor dimana
seseorang tidak bisa menerima kemampuannya atau dengan bahasa kasarnya iri
terhadap orang lain, hal inilah yang sering terjadi terhadap seseorang yang
“failed” kemampuan seseorang memang berbeda-beda akan tetapi jati diri
seseorang sama yaitu “Manusia”. Seperti halnya yang dibahas oleh Bapak Andrie
Wongso dalam audiobooknya yang berjudul Ombak kecil dan Ombak Besar yang
intinya dimana Setiap Orang memiliki sifat yang berbeda dan kepintaran merupakan sifat yang dianugrahi
Tuhan sedangkan jati diri setiap orang adalah Manusia ,ang seiring berjalannya
waktu bisa menunjukan kepintarannya sendiri, melihat orang lain
sukses,sejahtra, kaya itu bukan monopoly orang tertentu, sering kali seseorang
memvonis ketika dia gagal adalah suratan takdir dan munculah mitos tidak
beruntung, nasibku jelek dan lebih parah lagi menganggap sebagai bentuk ketidak
adilan Tuhan. Cobalah untuk memahami bahwa jati diri kita ini adalah Manusia
tidak menggap kecil atau bodoh terhadap orang lain. Jika orang lain bisa suskes
kita juga bisa.
Jadikanlah
masa kecil sebagai panutan karena keinginan pada masa kecil lebih besar dan
kuat dibandingankan dengan masa depan yang hanya bisanya membandingkan. Sukses
memang Relative akan tetapi ubahlah Relative itu menjadi Kewajiban kenapa ? Tujuan hidup itu banyak
maka jadikan sukses sebagai prioritas utama. “ Percayalah,ketika sukses maka
akan mudah merubah hal yang tidak mungkin menjadi mungkin. Jadi, Think Big For
Big Things !!”
0 komentar :
Posting Komentar